BEST PRACTICES EDUTIP BELAJAR KIMIA JADI SEMANGAT Oleh : HARTINI, S.Pd (GURU IPAS SMK N 1 PLUPUH)

Best Practice yang saya bagikan ini merupakan best practice dengan metode STAR, yang meliputi  Situasi,  Tantangan,  Aksi  dan  Refleksi.  Pelaksanaan  pembelajran  di  SMKN  1 Plupuh dengan siswa kelas X pada materi Identifikasi Larutan, Koloid dan Suspensi dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

Situasi yang menjadi latar belakang masalah

Dalam  dunia  pendidikan  saat  ini  banyak  sekali  model dan  metode  pembelajaran inovatif yang yang dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Dengan tumbuhnya motivasi belajar siswa tentu akan sangat berdampak pada prestasi siswa. Tapi di lain sisi dengan banyaknya model dan metode pembelajaran inovatif masih banyak pendidik yang masih saja menggunakan model pemebelajaran konvesional, karena mungkin mereka tidak mau mencoba sesuatu yang baru. Mereka sudah terbiasa dan merasa aman dan nyaman dengan model pembelajaran klasikal. Apalgi dengan model pembelajaran yang lebih inovatif   juga harus dibarengi dengan penguasaan IT yang mendukung. Hal inilah yang menyebabkan para pendidik enggan untuk beralih, belajar dan mencoba ke model pembelajran yang lain yang lebih inovatif. Padahal dengan pembelajaran yang lebih inovatif akan membuat siswa lebih semangat, tertarik dan termotivasi dalam belajarya. Mereka tidak akan bosan apabila guru-guru mereka mennggunakan model dan metode yang berbeda dalam setiap pembelajaran.

Sebagai seorang pendidik dalam pelaksanaan proses pembelajaran harus mampu memilih model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi maupun karakteristik siswa serta membagikan praktik baiknya kepada guru-guru lain agar semua guru mempunyai persepsi yang sama bahwa pembelajaran harus berpusat kepada murid bukan berpusat kepada guru, dimana siswa hanya mendengarkan guru yang dominan menggunakan metode ceramah. Praktik Pembelajaran inovatif   menggunakan   model Problem Based Learning ini sangat

penting untuk dibagikan sebagai upaya perbaikan proses pembelajaran di kelas, karena model pembelajaran PBL ini merupakan model student oriented sehingga melibatkan siswa untuk lebih dapat saling berkolaborasi dan berpikir kritis dalam memecahkan masalah. Disamping itu siswa dapat lebih memahami dan menguasai materi yang diberikan karena pemecahan masalah mereka sendiri yang menemukannya sehingga siswa lebih mudah mengingat materi esensial yang sedang dipelajari. PBL dapat membantu siswa untuk memahami hakekat belajar sebagai cara berpikir bukan hanya sekedar mengerti pembelajaran oleh guru berdasar buku teks, model pembelajaran ini juga dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuannya  dan membantu siswa untuk bertanggungjawab atas pembelajarannya sendiri sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar secara kontinu

Tantangan

Waktu yang terbatas   saat siswa  menyusun dan menyajikan hasil karya   menjadi tantangan dalam kegiatan belajar mengajar, karena siswa harus mempersiapkan hasil karyanya untuk disajikan pada saat presentasi antara sesama kelompoknya. Mereka berusaha menampilkan hasil karya terbaiknya. Tetapi dengan managemen yang waktu yang baik semua proses dalam pembelajaran bisa maksimal tercapai, apalagi dengan metode EDUTIP ( eksperimen/ praktik, diskusi, tanya jawab, presentasi ) siswa bisa mengeksplor bakat yang lainnya, karena ditemukan pada saat  mereka menyajikan hasil karya terdapat siswa yang mempunyai keahlian mempresentasikan hasil analisis praktiknya..

Dalam pembelajaran tentu banyak melibatkan pihak-pihak yang mendukung pembelajaran Selain guru mata pelajaran tentunya siswa siswi kelas X, karena memang materi identifikasi larutan, koloid dan suspensi ada di kelas X semester gasal, dan pihak sekolah yang lain yang sudah banyak membantu dari awal identifikasi masalah hingga penyelesaian masalah yang dihadapi guru dalam kelasnya

Aksi Problem Based Learning (PBL), yang diterapkan dalam materi Identifikasi Larutan, Koloid  dan  Suspensi    merupakan salah satu  solusi dalam  meningkatkan  motivasi siswa, mempunyai beberapa keunggulan diantaranya siswa mampu membangun dan menemukan pengetahuan baru, siswa memiliki kemampuan memecahkan masalah, karena dalam PBL ini dikembangkan keterampilan inquiry dan keterampilan problem solving untuk mencari solusi dari masalah yang dihadapi, siswa mampu menggunakan berbagai sumber pengetahuan untuk belajar, dengan PBl juga dapat meningkatkan kemampuan untk berkomuniksi dengan siswa lain dalam kegiatan kelompok, juga dapat mengurangi beban siswa untuk menghafal materi yang tidak perlu karena pembelajaran  berfokus pada pada masalah.

PBL yang dikombinasikan dengan metode EDUTIP (eksperimen/ praktik, diskusi, tanya jawab, presentasi )   yang diterapkan pada pembelajaran tentu akan lebih bermakna terhadap pembelajaran siswa itu sendiri, karena mereka mempunyai pengalaman yang pastinya berbeda dengan pembelajaran biasanya. Dengan edutip dapat menjadi  salah satu alternatif metode pembelajaran yang diterapkan untuk memfasilitasi peserta didik dengan gaya belajar kinestetik. Kombinasi PBL dengan metode edutip    ternyata lebih mengasah siswa dalam meemcahkan masalah, selain itu juga lebih bisa membuat siswa untuk saling berkolaborasi dan berlatih untk saling berkomunikasi baik dalam sesama kelompok maupun dengan kelompok yang berbeda.

Dalam EDUTIP, eksperimen atau praktik peserta didik mampu meyimpulkan fakta- fakta informasi atau data-data yang diperoleh serta melatih peserta didik merancang , mempersiapkan, melaksanakan dan melaporkan percobaan ,   dengan diskusi mendorong peserta didik untuk bertukar pikiran dan membangun argumen berbobot, beragamnya anggota dalam diskusi kelompok membuat penilaian atau pendapat menjadi bermacam-macam tentunya akan mendorong mereka untuk berani menyampaikan gagasannya. juga berdiskusi dengan kelompoknya untuk untuk mengembangkan berpikir kritis. Dengan tanya jawab dapat

membangkitkan minat dan rasa ingin tahu terhadap pokok bahasan yang dibahas, dapat memusatkan perhatian dan mengembangkan keaktifan belajar dan berfikir serta mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik , memberi pengalaman baru dalam proses pembelajaran sehinga merasa lebih senang dalam mengikuti pembelajaran. Presentasi bertujuan untuk lebih memahami materi , mengasah kemampuan berbicara dan menjawab pertanyaan didepan umum serta mempertahankan argumentasi hasil diskusi kelompoknya.

Sebelum memasuki kegiatan inti, siswa diberikan apersepsi yang berhubungan dengan materi secara kontekstual dengan menggunakan media power point interaktif agar pembelajaran memberi kesan menarik dan  menyenangkan dengan  peserta didik belajar tetap boleh menggunakan gadget nya. Serta siswa diberikan kebebasan dalam menyusun karya sesuai dengan minat dan potensi siswa. Selain itu dalam proses pembelajaran juga dapat mengakomodir gaya belajar siswa baik audio, visual maupun kinestetiknya, melalui tayangan video, gambar produk maupun  games,  dll.  Di  akhir  pemeblajaran  dilakukan repleksi dengan peserta didik  boleh menuliskan apapun yang telah dilaluinya dalam pembelajaran atau harapan seperti apa yang mereka inginkan dipembelajaran berikutnya..

 

Dampak dari aksi

Dampak dari aksi yang dilakukan adalah meningkatnya motivasi dan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran inovatif yang sudah dilaksanakan dengan menggunakan model PBL yang dikombinasikan dengan metode edutip (eksperimen, diskusi, tanya jawab, presentasi.

Langkah-langkah dalam penerapan PBL dimulai dari tahap orientasi masalah kepada siswa, mengorganisakan siswa, membimbing penyelidikan, mengembangkan dan menyajikan hasil karya serta menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Meskipun kelas terkesan lebih ramai namun ada rasa puas karena memang hasil dari pelaksanaan model PBL tersebut ternyata lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibanding dengan model pembelajaran ceramah. Siswa terlihat lebih aktif dan terlihat lebih semangat dalam pembelajaran

Respon rekan sejawat terkait strategi pembelajaran yang sudah dilakukan adalah juga sangat positif dan ada yang tertarik untuk mengadopsi dalam pembelajarannya.

Faktor keberhasilan meningkatkan hasil belajar siswa dengan penerapan model PBLdengan metode edutip ini karena pembelajaran  yang  berpusat  kepada siswa,  dan   pembelajaran dirancang sesuai kebutuhan siswa dengan gaya belajarnya yang berbeda-beda.

Di sini guru sebagai pendidik dan pengajar   semakin memahami   bahwa guru merupakan pembelajar sepanjang hayat, yang harus terus mengembangkan diri untuk kemajuan proses pembelajaran baik dari segi model, metode, media, sistem penilaian, dll supaya dapat meningkatkan kualitas pendidikan siswa-siswi kita. Seorang guru adalah orang yang berani mengajar dengan tidak berhenti belajar.

 

Abbas, Nurhayati. 2000. Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Maasalah (Problem Based Instruction) Dalam Pembelajran Matematika Di SMU. http://www.depdiknas.go.id/jurnal diunduh pada tanggal 20-1-2022.

https://lpmpjatim.kemdikbud.go.id/site/detailpost/window-shopping-metode-pembelajaran-untuk- fasilitasi-gaya-belajar-kinestetik

Mariyaningsih, Nining, and Mistina Hidayati. Bukan Kelas Biasa: Teori dan Praktik Berbagai Model dan

Metode Pembelajaran menerapkan inovasi pembelajaran di kelas-kelas inspiratif. CV Kekata Group,

2018.