Oleh : YAYUK SULISTYOWATI, S.E [SMK Negeri 1 Plupuh]
Pada zaman sekarang, kita kenal dengan zaman era globalisasi yang di sertai kehidupan digitalisasi. Namun hal itu akan menjadikan evaluasi dalam dunia pendidikan, di mana perkembangan zaman ini akan menjadi tantangan bagi pelajar. Pelajar harus bisa menunjukkan kreatifitasnya, kecerdasan, serta kemandirian juga kedewasaan dalam menghadapi tantangan zaman yang serba moderen ini. Kita dapat melihat pelajar tingkat SMK, mereka kelihatan ceria, bahagia terlihat dari raut wajahnya, namun tak terbayang bahwa tantangan mereka ke depan sudah menanti.
Pengertian dari tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan baik yang disengaja maupun tidak. Tanggung jawab berarti keadaan di mana wajib menganggung segala sesuatu atau kewajiban memikul.( kamus besar Bahasa Indonesia )
Dalam literatur psikologi (Gordon Allport: 1961), orang disebut dewasa ketika sudah memiliki ciri-ciri, antara lain: Punya sense of self yang semakin kuat, misalnya bisa mengambil keputusan untuk dirinya tanpa mengandalkan orang lain layaknya anak-anak
Pertama, Dapat menjalin hubungan dengan orang lain secara sehat / hangat, baik secara khusus atau umum, kedua punya kematangan emosi sehingga mood-nya tidak 100% bergantung pada aksi atau reaksi orang lain / keadaan. Ketiga, Bisa menerima dirinya secara sehat dan seimbang, misalnya sudah mulai tahu kelebihan dan kekurangan sehingga tidak melakukan sesuatu hanya berdasarkan keinginan semata. Keempat, Bisa membuat pendapat, persepsi, dan bertindak sesuai dengan kenyataan di luar dirinya. Dan kelima, Bisa menjalani hidup sesuai dengan hukum kehidupan yang berlaku sehingga harmonis hidupnya
Pemahaman ini muncul dari Yunani, yang pada waktu itu, orang tua yang bekerja menitipkan anak-anaknya pada pedagogik, yakni orang yang dipercaya untuk mengantarkan anak-anak ke sekolah dan juga memberikan bimbingan.Dalam hal ini pedagogik menggantikan peran orang tua untuk memberikan pemahaman mengenai berbagai hal pada anak-anak. Sehingga harapannya anak-anak tetap mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat bagi dirinya dan kehidupannya. Pada perkembangannya, kedewasaan dalam artian pendidikan lebih dispesifikan. Pendidikan memahami seseorang yang dianggap dewasa berdasarkan empat aspek, yakni:
Satu, kedewasaan biologis, kedewasaan ini bukan berasal dari pengaruh luar, melainkan terjadi secara hakiki pada setiap individu. Kedewasaan biologis ini dapat diketahui berdasarkan bentuk tubuh seseorang yang telah berbeda dari bentuk tubuhnya semasa kanak-kanak. Kedua, Kedewasaan Psikologis, Secara sederhana psikologis berkaitan dengan kejiwaan sesorang, maka seseorang yang dianggap telah dewasa secara psikologis adalah seseorang yang mampu mengendalikan dinamika kejiwaannya. Sehingga lebih dapat mengontrol dirinya dalam menghadapi berbagai situasi, termasuk situasi yang kurang nyaman atau menyenangkan baginya. Kalaupun seseorang tersebut berada dalam situasi yang membahagiakan, ia akan mampu mengendalikan dirinya dan tidak berlebihan dalam mengekpresikan kebahagiaannya. Ketiga Kedewasaan Pedagogis, Kedewasaan dalam hal ini berkaitan dengan dengan kemampuan seseorang dalam memberikan pendidikan pada dirinya. Seseorang yang dewasa secara pedagogis memahami apa yang dibutuhkannya, apa yang menjadi prioritasnya dan memahami apa yang menjadi tujuan hidupnya. Sehingga ia senantiasa berupaya untuk mengkualitaskan dirinya dengan mempelajari berbagai hal yang mampu mendukung dirinya menjadi seorang pribadi yang matang. Ia mampu meberikan penilaian terhadap aktivitas kesehariannya agar tidak melakukan hal-hal yang sia-sia. Kedewasaan Sosiologis, sebagai manusia secara hakikatnya adalah makhluk sosial yang tentu berhubungan dengan orang lain. Maka, kedewasaan sosiologis adalah kedewasaan yang berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam membangun komunikasi dengan orang lain. Komunikasi dalam hal ini berkaitan pula dengan menghargai orang lain, memahami orang lain, bekerjasama dengan orang lain, dan berbagai aktivitas yang mengkaitkannya antara hubungan manusia yang satu dengan manusia lain atau kelompok. Berdasarkan pada pemahaman mengenai kedewasaan yang dikembangkan dalam pendidikan ini, maka pada perkembangan selanjutnya pendidikan dikaitkan dengan peningkatan kualitas manusia. Dalam hal ini masing-masing pendidikan yang berlaku pada berbagai Negara memiliki definisi tersendiri terkait manusia yang diharapkan oleh negaranya. ( https://eurekapendidikan.com/kedewasaan-dalam-pendidikan )
Kemandirian pelajar sendiri sangat terikat dengan kedewasaan, sehingga pelajar harus bisa melepas ketergantungan baik tergantung terhadap teman, guru atau dari keluarga agar menghadapi realita kehidupan akan dapat terlatih dan bisa menjadikan kesuksean untuk masa depan kelak.