Artikel 1 oleh : Setyo Nugroho, M.Pd
Objek Tiga Dimensi Menjadi Salah Satu Media untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Deskriptif
Bahasa Indonesia, “Pasti bacaannya Panjang, susah dipahami, dan pasti disuruh membuat karangan.” Itulah ungkapan yang sering atau biasa diuncapkan oleh kebanyakan siswa yang kurang suka dengan pelajaran Bahasa Indonesia karena mereka berpikir kalua Bahasa Indonesia itu tidak penting dan sangat sulit tetapi di sisi lain dinomor duakan, apalagi kalua disuruh untuk menulis karangan (teks) pasti sangat malas.
Karena mereka merasa kurang mempunyai banyak perbendaharaan kata atau diksi dan kurang mempunyai ide/gagasan dalam menulis. Untuk itu, penulis mencoba menerapkan salah satu media pembelajaran untuk mempermudah siswa dalam menulis karangan (teks).
Menulis adalah menurunkan, menirukan atau melukiskan lambing-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain tersebut dapat membaca lambing-lambang grafik tersebut, sehingga mereka dapat memahami bahasa dan gambaran grafik itu (Tarigan, 1985:2).
Teks deskriptif adalah salah satu jenis teks yang pertama kali diperkenalkan pada siswa. Mereka mulai mengenal struktur teks deskriptif, yaitu identifikasi (pendahuluan), gambarann umum tentang topik. Deskripsi adalah berisi ciri-ciri khusus yang dimili benda, tempat, atau orang yang dideskripsikan. Misalnya, sifat-sifat, tampilan fisik, dan hal lain yang dituliskan secara spesifik. Menggunakan kata benda yanf spesifik dan juga kata sifat untuk memperjelas band atau kata benda yang dimaksud.
Di sini siswa dilatih menggunakan kata benda, kata kerja, dan kata sifat untuk menambah perbendaharaan kata (diksi) dan menggali kemampuan siswa dan mengembangkan imajinasinya. Setelah siswa mempunyai banyak perbendaharaan kata (diksi) yang dikuasai, diharapakn siswa mampu merangkai kata-kata tersebut menjadi kalimat.
Karena siswa merasa kurang mampu menyusun kalimat dan belum bisa mengembangkan imajinasinya, maka guru memberikan media objek tiga dimensi dalam menyusun kalimat. Dari objek tiga dimensi tersebut mereka saling mengamati objek dengan teliti dan dibuat secara individua tau berkelompok, dari pengamatan tersebut siswa antusias dalam mencari ciri-ciri objek dari yang disajikan.
Walaupun pada awalnya siswa baru bisa mengumpulkan kata benda ataupun kata sifat dari objek tersebut, paling tidak siswa sudah mulai tertarik dan bisa mengembangkan kata (diksi) yang mereka miliki. Memang meningkatkan perbendaharaan kata bagi siswa itu sulit, tetapi perlu dicoba dan dilatih, karena bahasa itu harus dilatih dan dipraktikkan setiap hari.
Menulis teks dekriptif menggunakan objek tiga dimensi memang bisa meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun teks deskriptif, karena dengan belajar menulis jika ada alat bantu (media) objek tiga dimensi yang disajikan guru sangat inspiratif dan gagasan itu bisa muncul dari obejk tersebut. Walaupun hasil tulisan masih sederhana, tetapi sudah bisa meningkatkan kemampuan dalam menulis teks deskriptif.
Adapun tujuan siswa meningkatkan keterampilan menulis adalah bisa menumbuhkan kecerdasan siswa, karena dengan menulis menuntut otak kita untuk selalu berpikir, mengembangkan kreatifitas dan inisiatif siswa, menumbuhkan kebenarian dan meningkatkan rasa percaya diri serta mendorong siswa untuk memotovasi dirinya untuk menemukan dan mencari informasi yang mereka inginkan.
Berdasarkan paparan di atas, dapat kita simpulkan bahwa dengan media objek 3 dimensi bisa meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis teks dekriptif sesuai dengan hasil pengamatan objek yang disajikan guru. Harapan penulis semoga pengalaman ini dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis teks deskriptif.