Sebanyak 137 siswa-siswi SMKN 1 Plupuh yang telah berusia 17 tahun ke atas melakukan rekam data KTP elektronik dan aktivasi aplikasi Identitas Kependudukan Digital (IKD). Aktivasi IKD tidak hanya diikuti oleh siswa-siswi namun juga pendidik dan tenaga kependidikan. Perekaman dan aktivasi tersebut dilaksanakan di SMKN 1 Plupuh pada Selasa (05/09/2023).
Kegiatan tersebut merupakan program jemput bola dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Sragen. Menurut Marno, S.Kom., yang bertugas ditugaskan mengambil data di SMKN 1 Plupuh, program jemput bola ini adalah upaya penyisiran data pemula. Dasar data diambil dari Dapodik. Sekolah yang terpilih adalah yang paling banyak siswanya yang terbanyak berusia enam belas tahun ke atas.
Kegiatan ini disambut baik oleh para peserta didik dan para pendidik serta tenaga kependidikan. Ahmad Rifqi Nur Fadzila, salah satu peserta didik jurusan TKR, menyebutkan bahwa program ini sangat membantu karena tidak perlu ke kantor Disdukcapil untuk melakukan rekam data. “Lebih praktis karena kami tidak perlu ke kelurahan dan ke kecamatan untuk cari pengantar, yang tentunya membutuhkan waktu lebih lama,” ungkapnya.
Keuntungan ini juga dirasakan oleh pendidik dan tenaga kependidikan. Desiva Nur Kholifah yang juga ikut melakukan aktivasi IKD menyebutkan, dengan pelayanan aktivasi IKD secara jemput bola, tidak sulit lagi untuk bisa menggunakan aplikasi IKD. “Dengan adanya IKD di HP, tidak perlu bingung lagi jika setiap saat membutuhkan KTP ataupun KK. Misal kita ke Bandara, ke stasiun, atau ke RS, kita cukup menunjukkan KTP digital saja, lebih praktis,” papar guru pengampu bimbingan konseling tersebut. Dengan manfaatnya yang relevan, diharapkan program ini bisa dilaksanakan secara kontinu sehingga penyisiran data pemula bisa lebih maksimal dan warga sekolah sebagai warga negarapun bisa diberi kemudahan dalam pelayanan Kependudukan.
